Pesona Alam Air Terjun Tongkat Dan Kolam Abadi
Mata Angin Sumatera-Liburan asyik di sekitar Medan bisa traveler dapatkan ketika mengunjungi
Air Terjun Tongkat dan Kolam Abadi di Binjai. Keunikan air terjun dan
kejernihan air di Kolam Abadi siap
menghipnosis pandangan Anda.
Kolam Abadi dan Air Terjun Tongkat belakangan ini sedang menjadi buah bibir perbincangan traveler di Kota Medan karena keindahan pemadangannya dan kejernihan airnya. Semua orang berbondong-bondong pergi ke Kolam Abadi dan Air Terjun Tongkat untuk menjawab rasa penasaran setelah mendengar cerita dari mulut ke mulut maupun mendapat informasi dari internet yang sangat berkembang pesat.
Kolam Abadi dan Air Terjun Tongkat terletak di Desa Rumah Galuh, Kelurahan Namuukur, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Kurang lebih 28 km dari pusat kota Binjai dengan perjalanan dari Kota Medan sekitar 1 jam.
Perjalanan menuju air terjun tergolong luar biasa. Karena itu, dibutuhkan pemandu untuk membantu selama perjalanan. Jika tertarik, mungkin turis bisa meminta bantuan dari penduduk lokal Untuk biaya sewa guide ini dikenakan biaya Rp 30.000 /orang.
Disebut Air Terjun Tongkat karena terdapat kayu besar yang berdiri menyandar pada air terjun menyerupai tongkat. Menurut warga sekitar diperkirakan kayu itu sudah lebih dari 20 th berada di sana. Air terjun ini mengaliri Sungai Sei Bingai dan bermuara ke Selat Malaka.
Jika Anda berkunjung ke air terjun tongkat ini harus ekstra berhati-hati karena ukuran air terjun dengan ketinggian 30 meter namun lokasi sekitar air terjun tidka luas membuat hampir semua lokasi basah dan licin.
Setelah puas menikmati pesona air terjun tongkat, di perjalanan pulang Anda akan melewati kolam cantik berwarna kebiruan jernih yang disebut kolam abadi. Kolam abadi ini pun tak kalah memesona dan menjadi incaran para wisatawan.
Setapak demi setapak, menelusuri hutan dan ladang milik warga sekitar, letih lemas semua bercampur jadi satu. Sebuah gambaran perjalanan seru bersama teman-teman saat mengunjungi Air Terjun yang ada di Desa Rumah Galuh, kabupaten langkat. Memulai perjalanan sekitar jam 1 siang ditemani 2 orang ranger/guide, dengan semangat melangkahkan kaki untuk segera tiba di Air Terjun tersebut. 1,5 jam begitulah yang aku dengar jarak untuk sampai ke Air terjun dari Pos registrasi.
Trek yang cukup curam namun aman, membuat kaki terus berjalan, menuruni bukit dan kembali menanjak membuat diri ini mulai kehabisan tenaga. Maklum, sudah lama tidak melakukan perjalanan seperti ini. Tak ingin berhenti dan mengakhiri hari dengan sia-sia, kami pun terus berjalan perlahan namun pasti, sesekali berhenti dimana saja buat duduk, dan ditengah kebun ada warung penjual makanan dan minuman milik warga sehingga kami pun bisa membeli minum pelepas dahaga dan lelah. Suasana yang asik menurut saya, jalan rame-rame, capeknya pun rame-rame.
Satu persatu dan perlahan akhirnya kami semua sampai di Air terjun Tongkat. Yaa itulah nama air terjunnya. Diberi nama demikian karena ditengah air terjun tersebut terdapat sebatang pohon yang secara tidak sengaja berdiri tegak di air terjun tersebut. Makanya diberi nama air terjun tongkat.
Tak ingin berlama-lama, kami langsung nyebur ke air dan menikmati keindahan alam ini. Air terjun tongkat ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter serta Airnya begitu dingin dan Air terjunnya begitu deras,, segar banget deh main air disini.. Rasanya ingin berlama-lama disini, tapi tidak mungkin karena kami akan melanjutkan petualangan ke Kolam Abadi dan Air terjun Teroh-teroh.
Air Terjun Tongkat menarik untuk dikunjungi, namun masih ada wisatawan yang tidak menjaga kelestarian dan kebersihan tempat ini, karena terlihat banyak tertinggal sampah-sampah disekitaran Air terjun tongkat ini. Semoga saja kedepannya tempat ini bisa tetap terjaga. Demikianlah cerita singkat tentang Air Terjun Tongkat Semoga bermanfaat..
menghipnosis pandangan Anda.
“Untuk sampai ke air
terjun tongkat, kita harus berjalan kaki dengan medan naik turun selama
kurang lebih 1 jam” kata ranger yang menemani saya. “Kalau kami sendiri,
hanya 35 menit sudah bisa sampai” lanjutnya. Ranger bernama Mende yang
masih lajang itu menjelaskan lokasi-lokasi yang bisa saya kunjungi dalam
sehari. Ada air terjun tongkat. Ada air terjun teroh-teroh. Dan ada
kolam abadi. “Hanya 3 tempat itu yang bisa dikunjungi dalam sehari ini.
Kalau tiga tempat, biayanya Rp. 60.000 per orang. Kalau hanya dua
tempat, biayanya Rp. 40.000 per orangnya.” Supaya puas, saya pun memilih
tiga lokasi sekaligus.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Kolam Abadi dan Air Terjun Tongkat belakangan ini sedang menjadi buah bibir perbincangan traveler di Kota Medan karena keindahan pemadangannya dan kejernihan airnya. Semua orang berbondong-bondong pergi ke Kolam Abadi dan Air Terjun Tongkat untuk menjawab rasa penasaran setelah mendengar cerita dari mulut ke mulut maupun mendapat informasi dari internet yang sangat berkembang pesat.
Kolam Abadi dan Air Terjun Tongkat terletak di Desa Rumah Galuh, Kelurahan Namuukur, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Kurang lebih 28 km dari pusat kota Binjai dengan perjalanan dari Kota Medan sekitar 1 jam.
“Untuk sampai ke air
terjun tongkat, kita harus berjalan kaki dengan medan naik turun selama
kurang lebih 1 jam” kata ranger yang menemani saya. “Kalau kami sendiri,
hanya 35 menit sudah bisa sampai” lanjutnya. Ranger bernama Mende yang
masih lajang itu menjelaskan lokasi-lokasi yang bisa saya kunjungi dalam
sehari. Ada air terjun tongkat. Ada air terjun teroh-teroh. Dan ada
kolam abadi. “Hanya 3 tempat itu yang bisa dikunjungi dalam sehari ini.
Kalau tiga tempat, biayanya Rp. 60.000 per orang. Kalau hanya dua
tempat, biayanya Rp. 40.000 per orangnya.” Supaya puas, saya pun memilih
tiga lokasi sekaligus.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Perjalanan menuju air terjun tergolong luar biasa. Karena itu, dibutuhkan pemandu untuk membantu selama perjalanan. Jika tertarik, mungkin turis bisa meminta bantuan dari penduduk lokal Untuk biaya sewa guide ini dikenakan biaya Rp 30.000 /orang.
Disebut Air Terjun Tongkat karena terdapat kayu besar yang berdiri menyandar pada air terjun menyerupai tongkat. Menurut warga sekitar diperkirakan kayu itu sudah lebih dari 20 th berada di sana. Air terjun ini mengaliri Sungai Sei Bingai dan bermuara ke Selat Malaka.
Jika Anda berkunjung ke air terjun tongkat ini harus ekstra berhati-hati karena ukuran air terjun dengan ketinggian 30 meter namun lokasi sekitar air terjun tidka luas membuat hampir semua lokasi basah dan licin.
Setelah puas menikmati pesona air terjun tongkat, di perjalanan pulang Anda akan melewati kolam cantik berwarna kebiruan jernih yang disebut kolam abadi. Kolam abadi ini pun tak kalah memesona dan menjadi incaran para wisatawan.
Setapak demi setapak, menelusuri hutan dan ladang milik warga sekitar, letih lemas semua bercampur jadi satu. Sebuah gambaran perjalanan seru bersama teman-teman saat mengunjungi Air Terjun yang ada di Desa Rumah Galuh, kabupaten langkat. Memulai perjalanan sekitar jam 1 siang ditemani 2 orang ranger/guide, dengan semangat melangkahkan kaki untuk segera tiba di Air Terjun tersebut. 1,5 jam begitulah yang aku dengar jarak untuk sampai ke Air terjun dari Pos registrasi.
Trek yang cukup curam namun aman, membuat kaki terus berjalan, menuruni bukit dan kembali menanjak membuat diri ini mulai kehabisan tenaga. Maklum, sudah lama tidak melakukan perjalanan seperti ini. Tak ingin berhenti dan mengakhiri hari dengan sia-sia, kami pun terus berjalan perlahan namun pasti, sesekali berhenti dimana saja buat duduk, dan ditengah kebun ada warung penjual makanan dan minuman milik warga sehingga kami pun bisa membeli minum pelepas dahaga dan lelah. Suasana yang asik menurut saya, jalan rame-rame, capeknya pun rame-rame.
10 menit pertama medan
perjalanan masih landai. Di kanan kiri tampak pohon-pohon karet yang
tinggi menjulang. Namun, perjalanan sejatinya baru terasa sesudahnya.
Saya harus menaklukkan jalan setapak yang aduhai. Kondisi jalan naik dan
turun. Karena tadi malam hujan, jalanan licin. Untuk mempermudah
wisatawan, tebing-tebing itu dilubangi kecil sebagai pijakan kaki. Harus
ekstra hati-hati melewati jalan itu. Kadang kala, ngesot pun jadilah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
10 menit pertama medan
perjalanan masih landai. Di kanan kiri tampak pohon-pohon karet yang
tinggi menjulang. Namun, perjalanan sejatinya baru terasa sesudahnya.
Saya harus menaklukkan jalan setapak yang aduhai. Kondisi jalan naik dan
turun. Karena tadi malam hujan, jalanan licin. Untuk mempermudah
wisatawan, tebing-tebing itu dilubangi kecil sebagai pijakan kaki. Harus
ekstra hati-hati melewati jalan itu. Kadang kala, ngesot pun jadilah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Langkah semakin lambat karena kaki semakin pegal dan capek. Sampai
akhirnya diujung jalan dimana tinggal sedikit lagi sampai di Air Terjun
yang akan dituju. Langkah terakhir untuk sampai ke Air terjun yaitu
dengan menuruni anak tangga seadanya yang dibuat warga sekitar dan
memiliki kemiringan 90 derajat dan tinggi sekitar 30 meter. Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Satu persatu dan perlahan akhirnya kami semua sampai di Air terjun Tongkat. Yaa itulah nama air terjunnya. Diberi nama demikian karena ditengah air terjun tersebut terdapat sebatang pohon yang secara tidak sengaja berdiri tegak di air terjun tersebut. Makanya diberi nama air terjun tongkat.
Tak ingin berlama-lama, kami langsung nyebur ke air dan menikmati keindahan alam ini. Air terjun tongkat ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter serta Airnya begitu dingin dan Air terjunnya begitu deras,, segar banget deh main air disini.. Rasanya ingin berlama-lama disini, tapi tidak mungkin karena kami akan melanjutkan petualangan ke Kolam Abadi dan Air terjun Teroh-teroh.
Air Terjun Tongkat menarik untuk dikunjungi, namun masih ada wisatawan yang tidak menjaga kelestarian dan kebersihan tempat ini, karena terlihat banyak tertinggal sampah-sampah disekitaran Air terjun tongkat ini. Semoga saja kedepannya tempat ini bisa tetap terjaga. Demikianlah cerita singkat tentang Air Terjun Tongkat Semoga bermanfaat..
“Untuk sampai ke air
terjun tongkat, kita harus berjalan kaki dengan medan naik turun selama
kurang lebih 1 jam” kata ranger yang menemani saya. “Kalau kami sendiri,
hanya 35 menit sudah bisa sampai” lanjutnya. Ranger bernama Mende yang
masih lajang itu menjelaskan lokasi-lokasi yang bisa saya kunjungi dalam
sehari. Ada air terjun tongkat. Ada air terjun teroh-teroh. Dan ada
kolam abadi. “Hanya 3 tempat itu yang bisa dikunjungi dalam sehari ini.
Kalau tiga tempat, biayanya Rp. 60.000 per orang. Kalau hanya dua
tempat, biayanya Rp. 40.000 per orangnya.” Supaya puas, saya pun memilih
tiga lokasi sekaligus.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
“Untuk sampai ke air
terjun tongkat, kita harus berjalan kaki dengan medan naik turun selama
kurang lebih 1 jam” kata ranger yang menemani saya. “Kalau kami sendiri,
hanya 35 menit sudah bisa sampai” lanjutnya. Ranger bernama Mende yang
masih lajang itu menjelaskan lokasi-lokasi yang bisa saya kunjungi dalam
sehari. Ada air terjun tongkat. Ada air terjun teroh-teroh. Dan ada
kolam abadi. “Hanya 3 tempat itu yang bisa dikunjungi dalam sehari ini.
Kalau tiga tempat, biayanya Rp. 60.000 per orang. Kalau hanya dua
tempat, biayanya Rp. 40.000 per orangnya.” Supaya puas, saya pun memilih
tiga lokasi sekaligus.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
“Untuk sampai ke air
terjun tongkat, kita harus berjalan kaki dengan medan naik turun selama
kurang lebih 1 jam” kata ranger yang menemani saya. “Kalau kami sendiri,
hanya 35 menit sudah bisa sampai” lanjutnya. Ranger bernama Mende yang
masih lajang itu menjelaskan lokasi-lokasi yang bisa saya kunjungi dalam
sehari. Ada air terjun tongkat. Ada air terjun teroh-teroh. Dan ada
kolam abadi. “Hanya 3 tempat itu yang bisa dikunjungi dalam sehari ini.
Kalau tiga tempat, biayanya Rp. 60.000 per orang. Kalau hanya dua
tempat, biayanya Rp. 40.000 per orangnya.” Supaya puas, saya pun memilih
tiga lokasi sekaligus.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/yswitopr/pesona-air-terjun-tongkat-di-sei-bingai-langkat_54f366c7745513a22b6c73a2
No comments:
Post a Comment